Selasa, 31 Januari 2017

Menuju 21 Tahun




Hari itu kita duduk berdua membicaraka kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari, bukan mendahului rencana tuhan. hanya saja kita sedia payung sebelum hujan atau lebih tepatnya sedia solusi sebelum masalah datang. kita saling memberi masukan dan pendapat ,terkadang sedikit berterik sebagai pertanda bahwa pendapat di antara kamu dan aku adalah pendapat yang paling benar. sama halnya dengan tadi kita masi bisa duduk berdua membicarakan perselisihan yaang beberapa hari ini terjadi di antara kita. tapi bukan ini yang ingin aku sampaikan.

kau pasti pernah mendengar jika apa yang kita tanam kelak akan kembali menjadi hasil yang akan kita petik. hal itu yang akhir akhir ini seperti menjadi teman dekat baru bagiku, menjadi pengigat bahwa tak semua akan kekal terlebih lagi mengenai rasa. jika kubilang aku mulai kehilanganmu itu terlalu sadis, mungkin bisa dikatakan aku tak lagi menemukan kamu  pada dirimu semenjak hari itu. aku terlalu meminta banyak dari mu, terlalu berharap lebih dari semua sifatmu, terlalu mengambarkan kamu sesuai dengan imajinasiku, sedangkan kamu bukan lah toko yang selalu aku buat pada cerita cerita fiksi ku, kamu bukan itu. kamu teman ku, sahabatku yang sudah hampir 2 tahun, yang tahun ini menuju umur 21 tahun, kamu adalah kamu dengan segala sifatmu yang tak lagi selalu bersamaku, yang tak lagi berbagi cerita bersama ku, yang entah semenjak kapan aku merindukan kamu saat sebelum hari itu.

aku terlalu malu untuk mengatakan bahwa aku kehilangan kamu dan aku merindukan kamu, lebih tepatnya merindukan kamu dulu. kamu ingat ? hari itu kita duduk berdua , kita mulai membahas beberapa topik, mulai tertawa, mulai kembali seperti dulu, tapi jika kamu rasa itu tak bertahan lama.

apa aku terlalu jahat jika aku berkata, bahwa sekarang kamu terlalu asik dengan dia,atau  mungkin bisa jadi kamu merasa lebih nyaman dengan dia, mungkin juga kamu menemukan sosok dimana ketika kamu bersama nya kamu mampu merasa bahwa dia selayak nya kamu. lebih tepatnya untuk sekarang kamu menemukan yang jauh lebih baik dari aku.

sebenarnya aku tidak mempermasalahkan nya jika kamu masi mampu membagi, atau lebih sederhana nya kamu masi mampu mengigat aku sekalipun ketika kamu bersama nya. jika dirasa kita sudah teramat jarang melakukan personal chat. aku sudah tak lagi menemukan kamu yang dulu atau mungkin aku yang mulai menjauh, atau justru aku yang mulai asik dengan duniaku, atau bahkan aku yang mulai melupakan mu. terkadang disinilah letak kesalahan terbesar dimana komunuikasi tak lagi terjalin hanya karna sebuah gengsi.

Aku Rindu kamu, rindu sekali.

berteman lah dengan siapapun selama kamu masi mengigatku sekalipun hanya di kala susah aku tak apa.

selamat malam dan selamat menghabiskan sisa umur 20 tahun mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar