Ada beberapa
hal lucu yang ingin kuceritakan kali ini, namun kumohon jangan kau anggap
sepenuh nya ini mengenaimu, meski garis besar dari cerita kali ini tidak
terlapas dari kamu dan aku.
Entah sejak
kapan kabarmu tak lagi pernah kutunggu.
entah sejak kapan marahmu tidak lagi berarti bagiku.
entah sejak kapan kau tak lagi mengisi keseluruhan hidupku.
entah sejak kapan tak lagi kurinndu kehangatan hadir mu.
entah sejak kapan kau dan aku berperan seolah kita saling peduli.
entah sejak kapan kau dan aku tak lagi seperti dulu dulu.
entah sejak kapan marahmu tidak lagi berarti bagiku.
entah sejak kapan kau tak lagi mengisi keseluruhan hidupku.
entah sejak kapan tak lagi kurinndu kehangatan hadir mu.
entah sejak kapan kau dan aku berperan seolah kita saling peduli.
entah sejak kapan kau dan aku tak lagi seperti dulu dulu.
Namun sejak kemarin siang pukul 2 ketika kubaca sajak
pendekmu yang jelas terang terang kau tujukan padaku, aku benar benar berfikir
bahwa kita bertahan karna hanya untuk sandiwara, hanya untuk penghibur mereka
yang tak sedikitpun mengerti arti dari bertahan tanpa berjuang, banyak sekali
yang ingin kubicarakan, namun entah mengapa ketika kita mulai bertatap, mana
bisa mulut ini berkata sejujurnya, selalu terbayang bagaimana takutnya aku
ketika semua yang kuatarakan membuatmu pergi begitu saja, dan yang semakin
kutakutkan aku akan benar benar menyesal ketika kepergianmu tak lagi bisa ku
kembalikan.
bisa kita berhenti berpura pura saling peduli? Bisa kita benar benar memulainya kembali dari awal? Bisakah kita tidak usa berfikir bertahan adalah kewajiban yang harus kita lakuakan, sedangkan jelas jelas kau tersiksa dan akupun sama. Bukan ingin mengakhiri, mana mungkin aku ingin berakhir dengan cara seperti ini, jika bisa jangan pernah ada kata berakhir diantara kita dan mereka, namun jika memang kau selalu merasa bahwa kau sudah berusaha, kau sudah bersabar, kau sudah mencoba memaklumi semua kesalahan ku, kau juga harus berfikir bahawa aku pernah lebih dari itu :’) , harusnya kau juga bisa berfikir jika aku dulu pernah benar benar lebih dari sekedar berjuang, mengapa sekarang bisa bisa nya aku menjadi orang yang benar benar masa bodo ketika kau tak ada. Entah rasa apa ini, ketika jauh tak terlintas kabar sedikitpun mengenaimu, ada sisi lain dari diriku mulai berangapan bahwa kau bukanlah apa apa lagi bagiku, namun ketika dihadapkan dengan mu lagi seketika sisi lain kembali muncul, seketika itu pula kau ada duniaku.
Kau
beranggapan bahwa kau selalu berjuang sendiri, mencoba segala cara agar kita
tetap bersama dan kembali lagi seperti dulu, tanpa kau sadari hati yang perna
terluka tak lagi sama meski sudah kau dapatkan kembali. Tak ada yang salah dari
semua ini, ingatkah kamu bahwa aku selalu berkata, semuanya memiliki masa! dan
mungkin saat ini masa mu untuk membagi tawa serta bahagia dengan orang selain
aku. Kita pernah berjuang bersama sampai hingga detik ini pun kita masi berjuang
dalam kesendirian dan kewajiban untuk selalu bertahan. tanpa kita sadari
perjuangan yang kita lakukan menyiksa diri kita secara perlahan dan yang lebih
menyebalkan lagi siksaan yang kita rasakan tak mampu kita tampakkan.
Mungkin
sekarang kamu berfikir bahwa kamu meresa serba salah menghadapi sikapku, namun
disini ingin kuperjelas, pergilah kemanapun kamu mau dengan siapapun itu. aku berjanji
akan mencoba tak akan mempermasalahkan
nya lagi, maaf jika aku tak lagi bisa menjadi rumah yang seperti dulu, yang
selalu bisa menghangatkanmu kapanpun itu, maaf jika aku menjadi rumah yang tak
lagi bisa membuat penghuninya merasa nyaman, pergilah menuju rumah yang siap
kau tempati, yang siap membuatmu menjadi penghuni tetap bukan lagi tamu. aku
tak lagi ingin mengikatmu, kau bebas, pergilah, seperti ini saja, kau pergi
sesukamu, kejar mimpimu, nikmati harimu bersama mereka yang mampu memberikan apa
yang tak lagi mampu kuberikan padamu, bahagialah karna kau memiliki hak untuk
bahagia dengan siapapun itu, begitupula dengan aku, dan pulang lah ketika kau
butuh rumah meski rumah yang kau singgahi tak sehangat dulu. Kau harus tau satu
hal ,aku bukan menyerah atau mengakhiri semuanya, aku hanya ingin kau merasakan lagi rumah yang dulu sempat kau
rasakan, aku tetap berjuang mungkin kali ini tak kuperlihatkan secara terang
terangan.
Dan hal yang
harus benar benar kamu tau, bahwa hingga detik ini kamu dan mereka masi
memiliki tempat tersendiri yang tidak tergeserkan sedikitpun. Maaf jika ungkapanku membuatmu marah,sedih atau yang lainnya, tapi percayalah hingga detik
dimana aku membuat kata demi kata ini, kamu masi tetap menjadi hal yang selalu
dan aku semogakan tetap bersamaku.
Ikka Indah M
Malang,28-10-16
Malang,28-10-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar